REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Halal Corner (HC) Aisha Maharani menuturkan, Manila sedang menggalakan industri kuliner halal. Padahal wisatawan Muslim yang datang ke sana masih sedikit dan mayoritasnya pun laki-laki. Kondisi di sana pun agak diskriminatif terhadap Muslim yang menjadi kelompok minoritas.
Tapi kondisi ini berubah membaik setelah Filipina, Jepang, dan Korea Selatan begitu agresif mengembangkan industri halal. Kehalalan produk jadi strategi pemasaran yang harus dilakukan karena pangsa pasarnya, yakni umat Islam, memang besar. Begitu pula Timur Tengah yang mulai menggarap industri ini.
Di Indonesia, kesadaran mulai meningkat. Jumlah hotel syariah juga sudah lebih dari 10. Persoalannya pada pemasaran yang masih parsial dan belum didukung semua pihak.
''Coba tengok pemasaran 'Malaysia Truly Asia' yang sudah dijalankan sejak zaman Mahatir Mohammad. Tujuannya untuk memancing wisatawan dan investor dengan memastikan produk yang ditawarkan dijamin halal,'' kata Aisha.