REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA--Beberapa kementerian zona Eropa mempertimbangkan tambahan talangan dana bagi Yunani selama enam bulan hingga pertengahan 2015. Tapi, Athena hanya mempertimbangkan kebijakan yang tidak populer ini akan dijalankan hingga beberapa pekan ke depan.
Perpanjangan program bantuan ini ternyata membuat posisi Perdana Menteri Yunani, Anatonis Samara, serba sulit. Sebab ia tengah mengamankan posisinya untuk maju dalam pemilihan presiden pada Februari mendatang.
Samara sudah memutuskan untuk mengakhiri penerimaan dana talangan dari Uni Eropa dan IMF hingga akhir tahun ini.
''Yunani belum menerima surat resmi mengenai perpanjangan rencana kucuran dana talangan,'' demikian disampaikan Pemerintah Yunani secara resmi seperti dikutip Reuters, Kamis (4/12).
Dalam kondisi tertentu, seperti yang telah disampaikan perdana menteri dan Menteri Keuangan Gikas Hardouvelis, Yunani hanya akan mendiskusikan perpanjangan teknis di mana waktunya tidak akan lebih lama dari beberapa minggu saja.
Dana talangan yang telah diterima Yunani sejak 2010 sudah mencapai 240 miliar euro (300 miliar dolar AS). Perpanjangan kucuran dana talangan masih dibutuhkan Yunani.
Para pemberi pinjaman internasional dan Yunani masih bernegosiasi mengenai tindakan yang harus dilakukan Athena dengan pinjaman 1,8 miliar euro. Dana itu digunakan untuk mengamankan ekonomi mereka setelah kucuran dana talangan Eropa dihentikan.