Kamis 04 Dec 2014 13:09 WIB

Kerangka Kerja Sama Pertamina dan Sonangol Belum Konkret

Gedung Pertamina
Foto: Nunu/Republika
Gedung Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Wijayanto mengemukakan, sampai saat ini belum ada kerangka kerja konkret antara perusahaan BUMN PT. Pertamina (Persero) dengan perusahaan minyak asal Angola, yaitu Sonangol, terkait rencana impor minyak dari Angola.

Menurut Seskab, terkait pencarian sumber alternatif energi itu, pemerintah juga sedang menjajaki kerjasama antar pemerintahan (G to G) dengan Brunai Darussalam, Rusia, dan Kazakhstan.

“Arahan Presiden menanggapi laporan Menteri ESDM, cari sumber-sumber alternatif energi lain. Buka kemungkinan-kemungkinan sumber alternatif energi,” kata Seskab kepada wartawan di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (3/12).

Sebelumnya Menteri ESDM Sudirman Said juga mengatakan proses negosiasi pembelian minyak dari Angola yang melibatkan Sonangol itu masih berlangsung dan belum tuntas.

“Prosesnya belum final, jadi tidak boleh ada kesimpulan apapun,” kata Sudirman Said di Jakarta, Selasa (2/12) lalu.

Rencana pembelian minyak dari Angola mengemuka saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Wakil Presiden Angola, Manuel Domingos Vicente, di Jakarta, akhir Oktober lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Angola menyaksikan penandatanganan kerjasama rencana PT. Pertamina membeli minyak dari perusahaan nasional Angola EP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement