REPUBLIKA.CO.ID, PT.INKA Lebih Dari Cukup Penuhi Kebutuhan Kereta Dalam Negeri
MADIUN--PT.INKA menyatakan sanggup untuk memenuhi kebutuhan kereta api diseluruh Indonesia. Senior Manager Humas dan Protokoler PT INKA Wiweko Sri Handayani mengatakan pembelian kereta bekas dari Jepang adalah tanggung jawab dari PT KAI. Wiweko mengatakan kemungkinan besar PT KAI memilih untuk membeli kereta bekas dari Jepang karena harga yang lebih murah.
"Kita dua BUMN yang berbeda, mungkin karena murah, kereta 25-30 tahun tapi masih bisa digunakan," kata Wiweko dalam sambungan telpon kepada Republika, Rabu (3/12).
Wiweko mengatkan PT.INKA baru saja menandatangi kontrak dengan Bangladesh. 150 kereta di pesan oleh pemerintah Bangladesh dari PT INKA. Kereta tersebut akan digunakan untuk Bangladesh Railway, di Dhaka. Nilai kontrak ini sebesar 72,4 juta dolar AS.
Kontrak ini didanai oleh Asian Development Bank, dimana sesuai dengan kontrak PT INKA akan menyelesaikan proyek 150 kereta MG dan BG selama 24 bulan. Proyek ini bertujuan untuk memenuhi permintaan Bangladesh untuk mengganti kereta lama mereka. Saat ini Bangladesh Railway memiliki 1182 kereta MG yang sudah berumur lebih dari 35 tahun.
Wiweko mengatakan melihat kepercayaan pemerintah asing seperti Bangladesh terhadap PT INKA. Artinya jelas PT.INKA lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan kereta api dari dalam negeri.
Namun pemerintah Indonesia harus memenuhi kebutuhan kereta murah. Maka pemerintah Indonesia lebih memilih untuk membeli kereta dari Jepang.
Dalam kontrak dengan Bangladesh PT.INKA sebagai pemenang tender akan memproduksi kereta modern, aman dan nyaman demi terciptanya kepuasan pelanggan."Kita sebenarnya bisa membuat kereta sendiri, bahkan lebih," kata Wiweko.