REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menyatakan, pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) terkendala minim konsumen. Pasalnya, di seluruh SPBG yang telah dibangun perusahaan pelat merah itu masih merugi karena jumlah permintaan belum memadai.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir mengatakan, kendala utama pembangunan SPBG karena konsumen belum ada.
''Dari yang ada masih under capacity,'' kata dia kepada //Republika//, Senin (24/11) sore.
Menurut Ali, momentum kenaikan tarif BBM bersubsidi bisa digunakan untuk memulai program konversi dari BBM ke BBG.
Dia menyarankan, angkutan umum yang melalui SPBG bisa diberikan konventer kit gratis. Alhasil, konsumsi BBG bisa tumbuh dan SPBG bisa dimanfaatkan secara optimal.
Ali menuturkan, Pertamina selama ini tidak memerhitungkan untung rugi dalam membangun SPBG. Namun, minimnya SPBG disebabkan tidak jalannya program konversi ke BBG tidak berjalan. ''Pembagian 15 ribu konventer kit tak jalan,'' terang dia.
Ali menilai, pembangunan SPBG merupakan hal penting. Pasalnya, kalau pembangunan pipa dalam mengalirkan gas masih bisa disikapi dengan menggunakan mother dan daughter station serta mobile refueling unit (MRU).
Dia melanjutkan, hal terpenting adalah jumlah konsumen. Alasannya, meskipun jaringan gas tersedia tapi, tidak ada konsumennya menjadi percuma.