Rabu 19 Nov 2014 16:37 WIB

BBM Naik, Menaker Minta BPJS Ringankan Beban Pekerja

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Winda Destiana Putri
 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Ketenagakerjaan Muh. Hanif Dahkiri meminta BPJS Ketenagakerjaan menyiapkan skema tambahan manfaat kepada pekerja untuk menekan biaya pengeluaran dan meningkatkan kesejahteraan pekerja.

Skema  tambahan manfaat ini juga dibutuhkan untuk membantu pekerja yang terkena dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Buruh maupun pekerja, ujar Hanif,  memang terkena dampak dari kenaikan harga BBM yang dinaikkan pemerintah pada Selasa (18/11). Oleh karena itu BPJS Ketenagakerjaan diharapkan dapat membantu meringankan pekerja melalui program-program bantuan dan tambahan manfaat.

"Kami terus berupaya melakukan terobosan melalui kerjasama dengan berbagai pihak untuk menekan biaya pengeluaran yang  menjadi beban pekerja. Jika biaya pengeluaran dapat ditekan kesejahteraannya para pekerja pasti meningkat," kata Hanif, Rabu, (19/11).

Langkah-langkah yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja merupakan salah satu upaya pemerintah untuk membantu pengusaha yang terkena dampak kenaikan BBM. Dengan  meningkatkan kesejahteraan pekerja itu artinya  juga membantu kalangan pengusaha.

Kalau persoalan biaya pengeluaran pekerja bisa ditekan maka upah bisa lebih stabil. "Itu bagian dari konstribusi kami pada dunia usaha," ujarnya.

Di tempat yang sama, Dirut BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek)  Elvyn G Masassya mengatakan, pihaknya siap membantu pemerintah dengan menyiapkan skema tambahan manfaat bagi pekerja, khususnya  peserta BPJS Ketenagakerjaan. Menurutnya, beban terbesar dari pekerja adalah masalah perumahan dan transportasi.

Guna meringankan beban pekerja dalam persoalan itu BPJS Ketenagakerjaan menyediakan akses perumahan dengan menyiapkan program pinjaman uang muka perumahan (PUMP) dan membangun perumahan pekerja dalam bentuk rusunawa dan rusunami.

"Saat ini sudah ada perumahan pekerja di Batam sebanyak 1.000 unit dan di Serang 1.000 unit," kata Elvyn.

Pihaknya, juga membangun rusunawa di Palembang 1.500 unit dan Karawang 750 unit. Diutamakan pembangunan perumahan yang dekat kawasan industri.

Sedangkan khusus program PUMP, tahun ini disiapkan anggaran Rp 200 miliar bagi pekerja peserta program dan dengan upah dibawah Rp 5 juta. Lalu pada Desember khususnya menjelang Natal, BP Jamsostek juga akan menggelar sembako murah bagi para pekerja di 11 Kantor Wilayah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement