Selasa 18 Nov 2014 00:51 WIB

Tolak BBM Naik, Mahasiswa Blokade Jalan di Cikini

Atrean kendaraan di SPBU hayam wuruk,Jakarta,Senin (17/11).  (Republika/Prayogi)
Atrean kendaraan di SPBU hayam wuruk,Jakarta,Senin (17/11). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan aktivis mahasiswa dari Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di pelbagai lokasi di Jabodetabek melakukan aksi unjuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak yang dilakukan Presiden Joko Widodo, pada Senin (17/11)

Aktivis HMI, terlihat memblokade JL. Cikini, Jakarta, tepatnya di depan salah satu restoran cepat saji.

Berdasarkan pantauan di lapangan, blokade jalan yang dilakukan oleh kader HMI untuk menentang kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), dan menuntut turunnya tiga menteri antek neolib yang dianggap bertanggung jawab atas kenaikan harga BBM.

Dalam orasinya, HMI mengutuk kebijakan yang baru saja diberlakukan ini. Menurut mereka, kebijakan tersebut adalah sebuah pengkhianatan terhadap rakyat Indonesia.

Para aktivis HMI juga melakukan aksi bakar ban sebagai penanda keseriusan mereka menentang kebijakan kenaikan harga BBM.

Mahasiswa juga menuntut turunkan menteri antek neolib. Para Mahasiswa melakukan  blokade jalan dengan melakukan aksi bakar ban.

"Kami seharusnya turun aksi hari Rabu, namun Jokowi mengumumkan pada malam ini, maka kami langsung melakukan aksi," ujar Zulkarnaen Bagariang Ketua Badko HMI Jabodetabek, di lokasi aksi, Senin (17/11).

Zulkaranen menambahkan, bahwa aktivis mahasiswa dari HMI ini terus berdatangan di lokasi aksi. Dan mereka mengancam akan melakukan hingga dini hari nanti.

Untuk diketahui, pemerintahan era Joko Widodo memutuskan untuk menaikkan harga BBM dari Rp6.500 menjadi Rp8.500 yang mulai berlaku mulai 18 November 2014, pukul 00.00 WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement