Selasa 18 Nov 2014 00:12 WIB
Kenaikan BBM

Gegara Jokowi Naikkan BBM, Nelayan Terancam Tak Melaut

Rep: c85/ Red: Erdy Nasrul
Foto: Republika/Prayogi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah secara resmi mengumumkan kenaikan harga BBM. Mulai pukul 00.00 malam ini nanti, harga solar akan naik dari 5.500 rupiah perliter menjadi 7.500 rupiah perliter. Kenaikan BBM ini cukup mengejutkan para nelayan. Ketua Forum Komunikasi Nelayan Indonesia, Dahli Sirait mengungkapkan, kenaikan BBM akan memberikan dampak yang sangat besar bagi nelayan, khususnya nelayan kecil. "Kami terancam tidak bisa melaut. BBM tidak naik saja solar susah. Apalagi naik," ujar Dahli dengan nada tinggi.

Dahli mengaku, selama ini nelayan sudah sangat kesusahan dengan akses solar yang sulit. Dia menyatakan, selama ini solar dengan harga asli 5.500 perliter, terpaksa dibeli oleh nelayan seharga 7000 hingga 8000 dari tengkulak. Kondisi ini terjadi di tempat tinggal Dahli di pesisir Sumatera Utara, Tanjung Balai.  Dahli khawatir, kenaikan harga solar kali akan semakin mencekik rakyat kecil, terlebih nelayan kecil. "7.500? Itu tinggi buat kami. Negara itu rugi bukan karena subsidi. Negara rugi karena KKN!" lanjut Dahli.

Dahli menambahkan, bila kenaikan BBM menjadi pilihan terakhir pemerintah, dia berharap agar pemerintah tidak melupakan rakyat kecil. Lebih lanjut Dahli meminta agar subsidi BBM bisa tepat sasaran. "Solar belum naik saja kami susah melaut. Apalagi solar naik. Tolonglah pemerintah perhatikan nasib rakyat kecil," ujar Dahli lagi.

Dalam sehari, aku Dahli, nelayan membutuhkan setidaknya 150 liter - hingga 550 liter solar untuk kapal kecil dengan tonase di bawah 10 gross ton. Dengan demikian, maka pengeluaran untuk solar mulai besok akan ikut naik sebanyak 30-40 persen dalam sehari. "Tolong perhatikan rakyat kecil," kata Dahli lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement