Senin 17 Nov 2014 15:37 WIB

Cina dan Australia Sepakati Perdagangan Bebas

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
China's President Xi Jinping bows after speaking at a news conference for the Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Summit at the International Conference Center in Yanqi Lake, north of Beijing, November 11, 2014.
Foto: Reuters/Goh Chai Hin
China's President Xi Jinping bows after speaking at a news conference for the Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Summit at the International Conference Center in Yanqi Lake, north of Beijing, November 11, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE--Cina dan Australia akan menandatangani kesepakatan perdagangan bebas Senin (17/11) ini. Kerja sama ini akan membuka pasar dengan nilai miliaran dolar bagi pengusaha ekspor Australia.

Sydney Morning Herald, Ahad (16/11), melansir, kesepakatan yang ditandatangani langsung oleh Presiden Cina, Xi Jinping di Canberra, dalam lawatannya ke Australia akan lebih besar dari rencana sebelumnya.

Kerja sama ini akan memberikan para pengusaha produk susu Australia mendapat bebas bea masuk selama empat tahun ke Cina. Meski, Australia harus bersaing ketat dengan Selandia Baru.

Para pembuat wine belakangan ini berhasil menjual produk mereka hingga lebih dari 200 juta dolar Australia ke Cina meski pajak yang dikenakan cukup besar antara 14 hingga 30 persen. Tarif ini juga akan dihapuskan dalam perjanjian kerja sama kedua negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement