REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Realisasi investasi Indonesia pada triwulan ketiga 2014 memecahkan rekor baru. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar mengatakan, sepanjang triwulan ketiga 2014, realisasi investasi menembus angka Rp 119,9 triliun.
"Capaian ini merupakan rekor triwulan tertinggi dalam lima tahun terakhir," ucapnya seperti dilansir laman resmi setkab, Kamis (13/11).
Realisasi investasi tertinggi sebelumnya terjadi pada triwulan tiga 2013 yang menembus angka Rp 100,5 triliun.
Mahendra menjelaskan, realisasi investasi Rp 119,9 triliun tersebut terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp 41,6 triliun, serta penanaman modal asing (PMA) Rp 78,3 triliun.
Dia menambahkan, PMDN tumbuh 24,2 persen, lebih tinggi dari PMA yang tumbuh 16,9 persen.
"Tingginya realisasi investasi pada triwulan III 2014 ini menunjukkan bahwa Indonesia masih menarik dan dipercaya investor," ucap Mahendra.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah melakukan sidak ke BKPM yang mengurusi perizinan usaha pada 28 Oktober lalu. Berdasarkan hasil sidaknya, Jokowi menemukan masih banyak pelayanan perizinan di BKPM yang harusnya bisa dipercepat.
Karenanya, ia memberi target pada BKPM untuk mengintegrasikan perizinan dalam waktu paling lambat enam bulan.
Saat ini, pemerintah bertekad mewujudkan one stop service perizinan untuk memangkas birokrasi yang selama ini menghambat investasi. Sehingga, investor tak perlu datang ke banyak kementerian untuk mengurus izin usaha.
Cukup datang ke satu tempat, yakni BKPM. Dengan begitu, realisasi investasi akan makin besar sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.