REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Seleksi kandidat direksi PT Pertamina disoroti banyak pihak agar memilih calon yang memahami seluk beluk migas dan pro Blok Mahakam.
“Sebaiknya seleksi itu diisi oleh orang-orang yang bisa menguasai bidangnya," kata Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran Indonesia Corruption Watch Mouna Wasef, Rabu (12/11).
Dia pun berpendapat, dalam seleksi pemilihan dirut perusahaan pelat merah sekaliber Pertamina, prinsip transparansi harus diutamakan. "Sebaiknya dilakukan secara transparan dan terbuka, libatkan saja akademisi, dan sejumlah pihak lainnya," jelasnya.
Sebelumnya, Guru Besar Ilmu Ekonomi dari Universitas Indonesia Prof Sri Edi Swasono menyarankan, dirut PT Pertamina haruslah orang yang pro terhadap persoalan Blok Mahakam. Salah satunya, mampu mengambil peran pengelola Blok Mahakam oleh Pertamina.
Menurutnya, Presiden Jokowi harus memilih orang yang tepat untuk memberikan jabatan Dirut Pertamina. "Dirut yang baru harus pro dengan Makaham. Harus menasionalisme mahakam, kalau tidak gombal itu,"ujarnya.