REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah diminta untuk tidak gegabah menaikkan harga BBM. Menurut Direktur Penelitian Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, masih ada alternatif lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi defisit APBN.
Faisal menuturkan sebaiknya meningkatkan penerimaan pajak. "Saat ini penerimaan pajak baru sekitar sepuluh persen dari yang seharusnya bisa didapat," kata Faisal.
Selain meningkatkan pajak, pemerintah juga harus menggenjot penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Ia mencontohkan, salah satunya renegosiasi kontrak tambang dengan pihak swasta terutama asing. Selama ini dalam kontrak yang tertuang Indonesia hanya memperoleh bagi hasil yang sedikit.
Seandainya upaya-upaya itu konsisten dilakukan maka Faisal optimistis pendapatan negara akan terdongkrak dan kemampuan pemerintah dalam membangun infrastruktur juga meningkat. "Sayangnya strategi itu belum banyak digembar-gemborkan," imbuhnya.
Faisal menambahkan, jika pemerintah menaikkan harga BBM maka akan menaikkan gini ratio. Artinya, jumlah masyarakat miskin bakal bertambah dan ketimpangan sosial akan semakin melebar.