Selasa 11 Nov 2014 17:46 WIB

Konsumen Indonesia Khawatir BBM Naik

Rep: C88/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Antrean BBM di SPBU (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Antrean BBM di SPBU (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Munculnya berita seputar rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM)memicu kekhawatiran konsumen Indonesia. Pada kuartal II 2014, kekhawatiran terhadap harga bahan BBM ada di peringkat sembilan sementara itu di kuartal III melonjak menjadi dua peringkat teratas.

Managing Director Nielsen Indonesia Agus Nurudin mengatakan harga BBM menjadi kekhawatiran semua orang karena memengaruhi banyak pos pengeluaran lainnya. Apalagi, lanjutnya, konsumen Indonesia cukup rentan dengan isu kenaikan harga BBM.

Meski demikian, konsumen Indonesia terbukti sangat kuat dalam menghadapi tantangan dan cepat beradaptasi. Keputusan pemerintah untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak berpotensi menurunkan tingkat konsumsi dan kepercayaan diri konsumen untuk beberapa saat. Tetapi berdasarkan pengalaman yang telah lalu, tingkat konsumsi dan kepercayaan diri konsumen akan berangsur pulih dalam waktu 5-6 bulan.

"Kami yakin bahwa Indonesia akan tetap optimistis dan positif dengan adanya stabilitas politik dan pertumbuhan pendapatan konsumen," kata Agus pada Rabu (11/11) di Jakarta. Bahkan jika pemerintah dapat bekerja cepat, ia meyakini pemulihan tersebut akan berjalan lebih singkat antara 2-3 bulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement