REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir dengan kenaikan tajam pada Jumat (Sabtu pagi WIB) karena teknikal "rebound", sekalipun tingkat pengangguran AS turun.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 27,2 dolar AS atau 2,38 persen, menjadi menetap di 1.169,8 dolar AS per ounce.
Harga emas "rebound" atau berbalik naik dari tingkat terendah selama empat tahun pada Jumat, karena dolar AS tertekan oleh data penggajian (payroll) non pertanian yang suram.
Tingkat pengangguran turun menjadi 5,8 persen pada Oktober menurut sebuah laporan Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis pada Jumat. Namun demikian, laporan yang sama menunjukkan lapangan pekerjaan non pertanian meningkat 214.000 pada Oktober, jauh lebih rendah dari yang diharapkan.
Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen mengatakan kepada investor pada Jumat bahwa ia jelas akan mengomunikasikan niat The Fed tentang suku bunga untuk mencegah destabilisasi AS dan pasar global melalui pengumuman mengejutkan.
Minggu ini emas terakhir turun selama tujuh sesi berturut-turut setelah Federal Reserve AS mengumumkan akan mengakhiri program pembelian obligasi pada Rabu lalu.
Perak untuk pengiriman Desember naik 30,1 sen, atau 1,95 persen, menjadi ditutup pada 15,714 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 15,7 dolar AS, atau 1,31 persen, menjadi ditutup pada 1.212,8 dolar AS per ounce.