Kamis 06 Nov 2014 19:11 WIB

Geothermal, Sumber Energi Listrik yang Belum Dioptimalkan

Rep: CR05/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas PGE-AK di depan salah satu sumur geothermal di kawasan Kamojang, Jawa Barat.
Foto: Dok KOJI
Petugas PGE-AK di depan salah satu sumur geothermal di kawasan Kamojang, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Geothermal atau sumber energi panas bumi yang bisa dijadikan sumber energi listrik belum dimanfaatkan secara optimal di Indonesia.

Padahal, sumber energi tersebut berpotensi tinggi menyumbang aliran listrik besar bagi Indonesia yang notabene sebagai negara ring of fire (lingkaran api). Artinya, sumber energi tersebut terdapat di banyak titik wilayah Indonesia terutama lempengan pegunungan.

"Namun sangat disayangkan, baru 10 persen potensi geothermal ini dimanfaatkan di Indonesia. Artinya yang 90 persen lagi belum digali lebih jauh atau belum dioptimalkan," ujar Asysyifaa Ramadhini, pembicara dalam International Seminar Conference on Learning Organization (ISCLO). di Jakarta, Kamis (6/11).

Dilanjutkan Syifaa, dengan menggali lebih jauh potensi geothermal itu, justru akan banyak memberi keuntungan bagi Indonesia. Seperti Indonesia akan memiliki cadangan sumber energi listrik yang banyak.

"Sehingga kalau di perkotaan tidak ada lagi pemadaman secara bergilir misalnya, lalu pedalaman bisa dijangkau, bahkan Indonesia bisa melakukan ekspor listrik jika mengoptimalkan energi ini," kata lulusan Teknik Industri Telkom University Bandung itu.

Terlebih, sumber ini, tambah dia, juga ramah lingkungan, tidak seperti batubaraa ataupun minyak yang mengeluarkan karbondioksida tinggi.

"Caranya semua sumber daya manusia kita harus terintegrasi. Lakukan kerja sama dari mulai peneliti geologi, teknik mesin sampai orang teknik industri untuk meneliti kemudian mengoptimalkan energi ini agar bisa dimanfaaatkan Indonesia," ujarnya.

Selain itu, pengoptimalan geothermal juga menurut dia, sebagai antisipasi ataupun pendukung gaya hidup masyarakat yang akrab teknologi.

"Hari ini kebutuhan listrik semakin naik. Dengan persaingan global yang juga semakin mengarah ke bidang teknologi, kita harus punya cadangan listrik banyak," katanya.

Intinya, tetap saja menurutnya, dengan mengoptimalkan energi ini nantinya, akan menguntungkan dan berdampak pada kesejahteraan rakyat Indonesia.

"Ujung-ujunganya penghasilan buat negara. Tidak menutup kemungkinan juga kita bisa bikin banyak mobil listrik misalnya," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement