Kamis 06 Nov 2014 11:52 WIB

Antisipasi Kenaikan Harga, Kemendag Rutinkan Operasi Pasar

Rep: c87/ Red: Esthi Maharani
Rahmat Gobel
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Rahmat Gobel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perdagangan bakal rutin menggelar operasi pasar untuk mengantisipasi lonjakan harga akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diperkirakan akan dilakukan pada November ini. Operasi pasar itu dilakukan di seluruh Indonesia.

Salah satu yang sering mendapatkan sorotan dan perlu diantisipasi adalah beras. Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan ada kecenderungan harga beras sekarang naik karena permainan spekulasi. Namun, sampai saat ini dia belum menemukan masalah yang signifikan.

“Antisipasi dengan operasi pasar, di seluruh Indonesia, kalau diperlukan lagi akan dilakukan lagi,” kata Mendag usai melakukan blusukan di Pasar Induk Beras, Kamis (6/11) pagi.

Dikatakannya, beras yang disalurkan dalam operasi pasar setiap harinya rata-rata 20 ton. Kemendag akan terus melakukan operasi pasar sampai batas 10 persen dan sampai pada batas yang mencurigakan.

Hingga saat ini, lanjutnya, stok beras di BULOG masih tergolong aman yakni mencapai 1,6 juta ton. Dengan jumlah tersebut persediaan beras bisa mencukupi untuk enam bulan ke depan. Karena itu ia meminta masyarakat tidak usah khawatir.

Dalam kesempatan blusukan ke Pasar Induk Beras, Kramat Jati, Jakarta Timur bersama Menteri Koperasi dan UKM,  Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, ia menghimbau agar para pedagang tak berlebihan jika menaikan harga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement