Rabu 05 Nov 2014 17:57 WIB

Ponpes Jatim Sepakat Kembangkan Ekonomi Syariah

Rep: C54/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pembukaan Gema Khotmil Quran di kompleks Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur.
Foto: Antara/Syaiful Arif/ca
Pembukaan Gema Khotmil Quran di kompleks Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- 17 pondok pesantren (ponpes) di Jawa Timur (Jatim) sepakat untuk menjadi mitra pengembangan ekonomi syariah di Jatim. Hal tersebut disampaikan Gubernur Jatim Soekarwo dalam acara diskusi publik soal pesantren dan ekonomi syariah di Gedung Bank Indonesia (BI), Surabaya, Selasa (5/11).

Program pengembangan ekonomi syariah di 17 ponpes tersebut terjadi setelah BI menetapkan Jatim sebagai region proyek percontohan pembangunan ekonomi syariah di Indonesia. Melalui kerjasama tersebut, Soekarwo berharap ponpes tak hanya menjadi lembaga yang menguruso pendidkan dan spiritual, akan tetapi bisa menjadi kekuatan ekonomi baru, khususnya ekonomi syariah.

Ia mengatakan, potensi perkembangan ekonomi syariah di Jatim cukup besar, karena didukung sekitar 6 ribu ponpes. Di lain sisi, Soekarwo melaporkan, para kyai pengasuh pondok pesantren merespon dengan antusias kerjasama yang terjalin.

"Seluruh kyai yang ada di Jatim mendukung konsep restrukturisasi ekonomi syariah. Karena membawa efek positif bagi lingkungan ponpes. Secara tidak langsung akan mengungkit tingkat kesejahteraan masyarakat khususnya di lingkungan ponpes. Tentunya, tidak lepas dari yang ditentukan di dalam agama, " ujar Soekarwo.

Seokarwo menambahkan, dengan adanya ekonomi syariah yang di kembangkan di ponpes, ia berharap akan membantu juga mengurangi rentenir, sehingga akan memberikan dampak positif bagi masyarakat. “Apabila para masyarakat beralih ke Bank Syariah, kesejahteraan mereka akan meningkat karena murahnya bunga yang diberikan, dibandingkan rentenir,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement