Selasa 04 Nov 2014 17:55 WIB

Agar Ekonomis, Janji Jokowi Berantas Mafia Migas harus Ditepati

Rep: C13/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Antrean BBM di SPBU (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Antrean BBM di SPBU (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) diminta untuk segera berantas mafia migas. Saran ini ditunjukkan agar harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bisa lebih ekonomis.

Pengamat Ekonomi Sri Adiningsih mengataka, salah satu cara agar harga BBM tidak melonjak terus menerus setiap tahun dengan memberantas mafia migas. Merekalah pihak yang menerima keuntungan jika harga BBM naik.

Terkait kenaikan BBM yang akan dilakukan oleh Pemerintah Jokowi-JK pada tahun ini, Sri Adiningsih menilai, masalah utama kenaikan BBM itu dikarenakan anggaran negara terbatas. Ia juga menambahkan, jumlah subsidi yang hampir 300 triliun rupiah untuk BBM sebenarnya lebih banyak dinikmati oleh kalangan orang kaya. "Yang menerima itu seharusnya rakyat, maka berikanlah kepada rakyat," katanya.

Untuk itu, Sri Adiningsih meminta pemerintah melakukan banyak cara agar BBM tidak terus menaikkan harganya. Menurutnya, pemerintah perlu meningkatkan peneromaan negara dan eksploitasi migas. "Mereka juga harus melakukan energo yang alternatif," tambahnya pada Selasa (4/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement