Selasa 04 Nov 2014 17:32 WIB

Alami Defisit, Kemendag Berupaya Tingkatkan Ekspor

Rep: C87/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Rachmat Gobel
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Rachmat Gobel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Perdagangan berupaya untuk meningkatkan ekspor sampai akhir tahun untuk mengurangi defisit neraca perdagangan nasional. Per September 2014 neraca perdagangan nasional mengalami defisit sebesar 270,2 juta dolar AS.

Menteri Perdagangan RI Rachmat Gobel, mengatakan untuk bisa mencapai upaya tersebut akan berkoordinasi dengan kementerian terkait yakni Kementerian ESDM, Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Akan membahas hasil-hasil yang ada untuk upaya peningkatan ekspor. Semua kementerian berupaya untuk mengatasi hal ini," kata Mendag dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Perdagangan, Selasa (4/11).

Kemendag akan berkonsolidasi dengan kementerian lain, misalnya Kementerian Perhubungan bagaimana cara menekan biaya logistik, dan membantu peningkatan ekspor. Kemendag berupaya bagaimana meningkatkan ekspor, mendorong ekspor dan penguatan pasar domestik.

Terlebih, pada 2015 Indonesia akan menghadapi perdagangan bebas MEA sehingga harus punya perencanaan lebih baik untuk meningkatkan ekspor. Kemendag juga akan memperbaiki regulasi sehingga memberikan kemudahan bagi para pelaku industri dan pelaku ekspor. Sampai akhir tahun, inflasi akan dijaga sampai 4,5%.

"Kita harus berusaha surplus, jangan defisit, dan berusaha mengatasi defisit yang ada sekarang," imbuhnya.

Terkait rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), Mendag menekankan sebetulnya subsidi dialihkan untuk penggunaan yang lebih tepat, yakni mengalihkan ke kesehatan dan pendidikan. Sebab, saat ini 70 persen penikmat subsidi BBM dari kalangan menengah ke atas.

"Kan intinya mengalihkan, bukan menghapus begitu saja," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement