REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan produksi padi pada Angka Ramalan II Tahun 2014 (ARAM II) menurun 0,94 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yang terutama disebabkan oleh kemarau panjang.
"Penurunan produksi terjadi karena jarang turun hujan dan penurunan luas panen di Pulau Jawa," kata Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Senin (3/11).
Produksi padi pada Angka Ramalan II Tahun 2014 diperkirakan sebanyak 70.607.231 ton gabah kering giling atau menurun 672.478 ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan luas panen tanaman padi terjadi seluas 66.933 ton dari 13.835.252 ton pada 2013 menjadi 13.768.319 ton pada ARAM II.
"Produktivitas tanaman padi juga menurun 0,24 kuintal per hektare," kata Suryamin.
Produktivitas tanaman padi pada 2013 sebesar 51,52 kuintal per hektare menurun jadi 51,28 kuintal per hektare pada ARAM II.
Sebaliknya, produksi jagung justru mengalami peningkatan produksi pada ARAM II sebesar 615.556 ton pipilan kering dari 18.511.853 ton di periode yang sama tahun 2013.
"Ketika kemarau panjang, produksi jagung memang biasanya mengalami peningkatan," kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Haryono.