Ahad 02 Nov 2014 08:35 WIB

Pertumbuhan Manufaktur China Melambat

Rep: CR05/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
mobil hijau cina
Foto: iabchinaautos.com
mobil hijau cina

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Pertumbuhan manufaktur China melambat dari bulan lalu. Kemerosotan pertumbuhan properti dan perlambatan investasi membuat perekonomian terbesar kedua dunia itu menduduki posisi kategori pertumbuhan paling lambat dalam setahun penuh. Sejak kondisi serupa terakhir dialami pada1990.

Kemunduran pertumbuhan manufaktur ini akan menguji tekad pemerintah untuk menahan diri dari stimulus yang luas. Walaupun ekonomi China tumbuh 7,3 persen pada kuartal ketiga dari tahun sebelumnya, namun itu merupakam laju terlemah dalam kurun lebih dari lima tahun.

"Pendorong terbesar pertumbuhan seperti investasi aset tetap masih melambat," kata kepala ekonom Asia Shen Jianguang di Mizuho Securities Asia Ltd seperti dilansir bloomberg, Sabtu.

Pertumbuhan yang melambat sejak September itu antara lain, segi produksi, pesanan baru, pesanan ekspor baru, stok dan ekspektasi.

Industri berat seperti baja dan batubara juga masih pada harga yang lebih rendah. Dan dampak negatif dari pasar properti yang melemah menjadi lebih jelas.

Pasar properti yang melemah ini menyeret pada kondisi pertumbuhan ekonomi terendah dalam lima tahun kuartal terakhir. China akan menstabilkan konsumsi properti terkait dan akan mempermudah akses orang dalam hal tabungan perumahan wajib.

Ekonomi China ‘masih menghadapi beberapa permasalahan’ meskipun pemerintah menerapkan kebijakan untuk menstabilkan pertumbuhan pada kuartal ketiga.

Karena itu, China akan lebih menggenjot enam bidang seperti e-commerce, produk ramah lingkungan, pariwisata, termasuk properti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement