Sabtu 01 Nov 2014 16:43 WIB

Ini Tantangan Menkop UKM Versi Hipmi

Rep: Elba Damhuri/ Red: Mansyur Faqih
Logo HIPMI.
Foto: IST
Logo HIPMI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendaulat Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga menjabat sebagai menteri koperasi dan usaha kecil menengah (UKM). Himpunan Pengusaha Muda Indonesia DKI Jakarta (Hipmi Jaya) menyambut baik penunjukan itu. 

Hipmi menyatakan, siap menjadi mitra dalam membangun daya saing UKM di Tanah Air. Tak hanya itu, Hipmi meminta agar menkop merevitalisasi kredit usaha rakyat (KUR).

Ketua Umum Hipmi Jaya, Rama Datau Gobel mengatakan, salah satu tatangan yang dihadapi menkop UKM baru yakni mempersiapkan daya saing UKM menghadapi perdagangan bebas Asean 2015. Mengingat, kontribusi UKM atas ekspor nasional masih di bawah 20 persen. Sedangkan Thailand telah berada di atas 20 persen. 

Padahal, kata dia, kontribusi UKM atas perekonomian nasional cukup besar. Yakni mendekati 60 persen atas PDB (produk domestik bruto). 

Tantangan lainnya, kata Rama, meningkatkan kapasitas bisnis dan membuka akses pembiayaan yang lebih besar bagi UKM. Juga, meningkatkan kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM), serta meningkatkan akses pasar dan teknologi bagi UKM.

Hipmi berharap agar menkop UKM dapat melanjutkan program pembiayaan untuk pengusaha pemula. Hipmi mengusulkan agar KUR direvitalisasi sehingga makin tepat sasaran dan berdampak besar bagi pengembangan kewirausahaan serta penciptaan lapangan kerja.

Hipmi menilai, konsep program itu cukup bagus untuk membantu pembiayaan bagi pengusaha pemula. Hingga Agustus 2014, sebanyak tujuh bank nasional telah menyalurkan KUR sebanyak Rp 149,36 triliun atau tumbuh 31,75 persen secara year on year (yoy). 

Tujuh bank tersebut yakni BNI, BRI, Bank Mandiri, BTN, Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri, dan BNI Syariah. Nilai KUR itu meningkat Rp 113,36 triliun dari periode yang sama pada 2013.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement