REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekurangan pasokan listrik di Sumatera Utara, disebabkan oleh salah satu pembangkit listrik yang tidak beroperasi.
Pembangkit yang memiliki kapasitas 1800 MW imi disita kejaksaan lantaran dugaan korupsi turbin. "Padahal kapasitas sebesar itu sangat membantu warga Medan," ujar Rini usai mengikuti sertijab Menteri Perhubungan, Jumat (31/10).
Untuk mengatasinya, Rini mengaku sudah berkoordinasi dengan PT Inalum untuk mendapat tambahan pasokan listrik. PT. Inalum Asahan Aluminium rencananya akan menambahkan pasokan listrik sebesar 210 MW.
"Dari angka itu, sebetulnya 90 MW sudah dialirkan ke Medan," jelas Rini.
Dengan adanya tambahan listrik dari PT Inalum, diharapkan akhir tahun ini Sumatera Utara mengakhiri kekurangan listriknya.
Mengenai kasus yang membuat disitanya salah satu pembangkit listrik di Sumut, Rini belum bisa menjanjikan kapan berakhir.
"Namun, kami akan komunikasi dengan kejaksaan lebih dalam tujuannya agar segala sesuatu yang bermanfaat bagi rakyat harap diperbaiki," kata Rini.
Permasalahan listrik di Sumatera Utara ini sempat membuat Presiden Joko Widodo memanggil Rini Soemarno ke istana. Jokowi sempat mendapat keluhan dari warga di Karo, Sumut tentang sulitnya mereka mendapat akses listrik.