REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan pembangunan kilang pengolahan minyak mentah menjadi bahan bakar minyak (BBM) merupakan salah satu prioritas ke depan.
"Kilang BBM penting bagi masa depan," katanya saat konferensi pers usai serah terima jabatan Menteri ESDM dari Chairul Tanjung di Jakarta, Rabu. Menurut dia, sudah cukup lama sektor ESDM tidak menjalankan hal-hal sulit, namun penting bagi bangsa.
Ia menjelaskan bangun kilang itu hal sulit, cuma sangat krusial. Demikian pula, terminal BBM dimana semua infrastruktur akan menjadi prioritas ke depan. Ia melanjutkan, kemandirian energi harus didukung dengan infrastruktur seperti kilang dan tangki penyimpanan BBM yang cukup.
"Kita jangan tergantung pada 'market'," katanya. Prioritas lain, lanjut Sudirman, adalah melanjutkan peningkatan nilai tambah tambang mineral dan batubara.
"Kami akan fokus meningkatkan nilai tambah. Ekspor bahan baku memang mudah, tapi itu tidak membangun kapasitas nasional," katanya. Ia menambahkan, dalam 1-2 hari ini, dirinya akan mengecek seluruh keputusan yang tertunda.
"Kalau memang sudah memenuhi seluruh persyaratan, saya akan segera putuskan," katanya. Lalu, dalam 1-2 minggu ke depan, ia juga akan mengurai sumbatan dan memastikan Kementerian ESDM dan SKK Migas berfungsi dengan baik.
"Saya akan check up seluruh mesin organisasi. Apabila ada sumbatan, maka akan ada penyegaran dalam 1-2 minggu ke depan," ujarnya. Termasuk, lanjutnya, pihaknya akan mengambil tindakan tegas kalau ada penyelewengan termasuk mafia migas bekerja sama dengan aparat penegak hukum.
Terkait harga BBM subsidi, menurut dia, sampai saat ini belum ada keputusan kenaikan harga. "Namun, akan ada pengalihan subsidi BBM dari orang kaya ke miskin," katanya.