Ahad 26 Oct 2014 22:05 WIB

Pengamat: Menteri Ekonomi Jokowi Jangan Abaikan Ekonomi Syariah

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Agung Sasongko
Bambang Brodjonegoro
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Bambang Brodjonegoro

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pengamat ekonomi syariah Adiwarman Karim berharap, menteri-menteri bidang ekonomi kabinet pemerintahan presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat berpihak ke ekonomi syariah.

Untuk itu, ia menyambut baik ketika Bambang Brodjonegoro dipilih menjadi Menteri Keuangan (Menkeu) Indonesia. “Bambang merupakan anggota Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Badan Kebijakan Fiskal (BKF) dan terlibat dalam urusan obligasi syariah (sukuk). Bambang adalah seseorang yang tidak asing dengan ekonomi syariah,” ujarnya kepada ROL, Ahad (26/10) malam.

Kedua, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Sofyan Jalil yang dinilainya saat menjadi menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) era mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono berhasil membuat bank BUMN memiliki unit syariah. Ia juga optimistis Sofyan Jalil akan berpihak ke ekonomi syariah karena sudah paham nilai-nilai ekonomi syariah.

“Siapapun menteri dan presidennya tetap harus mengembangkan ekonomi syariah karena ekonomi ini dikembangkan masyarakat dan terlalu besar untuk diabaikan,” ujarnya. Pihaknya berharap dengan adanya kabinet baru ini, nilai-nilai Islam dapat diadopsi di ekonomi konvensional. Contohnya peraturan cegah risiko (hedging) bank konvensional yang semakin mendekati setting hedging bank syariah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement