REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri mencatatkan laba bersih Rp 14,5 triliun di triwulan ketiga 2014. Nilai ini tumbuh 12,9 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 12,8 triliun. Peningkatan laba ini didorong peningkatan pendapatan bunga yang tumbuh hingga 26,5 persen.
Direktur Utama Bank Mandiri Budi G Sadikin menjabarkan pertumbuhan kredit Mandiri hingga September 2014 mencapai 12,4 persen menjadi Rp 506,5 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 450,8 triliun. Hingga akhir September 2014 aset Mandiri pun tumbuh 14,0 persen year on year menjadi Rp 798,2 triliun.
LDR Mandiri mencapai 85,31 persen pada September 2014. Nilai ini di bawah batas yang ditetapkan BI 92 persen.
Secara sektoral, kredit Bank Mandiri di sektor produktif tumbuh 14,3 persen menjadi Rp 389,4 triliun. Dengan kredit investasi tumbuh 10,8 persen dan kredit modal kerja sebesar 16,4 persen. Sektor konstruksi juga mengalami peningakatan pertumbuhan ke 23,9 persen.
Sementara sektor industri pengolahan mencatat penyaluran terbesar hingga Rp 96,1 triliun. Sektor perdagangan, restoran serta hotel yang mencapai Rp 82,7 triliun.
DPK yang dikumpulkan juga meningkat 14,9 persen menjadi Rp 590,9 triliun dari Rp 514,2 triliun pada September 2013. Dari capaian itu, total dana murah melalui giro dan tabungan yang dihimpun hingga triwulan ke tiga 2014 ini mencapai Rp 361,8 triliun.
Budi mengaku pengumpulan dan penyaluran dana yang dilakukan Mandiri tergolong positif di tengah ketatnya pengumpulan DPK oleh bank-bank tahun ini.