Rabu 22 Oct 2014 18:56 WIB

BRI Catatkan Pertumbuhan Laba 19 Persen

Rep: Satya Festiani/ Red: Indira Rezkisari
Bank Rakyat Indonesia
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Bank Rakyat Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI) mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 19 persen year on year menjadi Rp 18,12 triliun pada triwulan III-2014. Pertumbuhan laba lebih tinggi dibandingkan periode sama pada tahun lalu yang dapat tumbuh sebesar 17 persen menjadi Rp 15,23 triliun.

Direktur Utama BRI Sofyan Basir mengatakan, peningkatan laba bersih ditopang oleh kenaikan penyaluran kredit di seluruh segmen bisnis. Total kredit yang disalurkan sebesar Rp 464,19 triliun, meningkat 12,32 persen. "Segmen mikro masih mendominasi dengan pertumbuhan sebesar 15,8 persen menjadi Rp 148,43 triliun," ujarnya, Rabu (22/10).

Peningkatan kredit membuat marjin bunga bersih (NIM) meningkat dari 8,25 persen pada triwulan III-2013 menjadi 8,78 persen pada triwulan III-2014. Penyaluran kredit juga diimbangi kehati-hatian. Rasio kredit bermasalah (NPL) gross sebesar 1,89 persen, sedikit meningkat dibandingkan periode sama pada tahun lalu yang sebesar 1,77 persen. Namun, NPL masih lebih rendah dibandingkan dibandingkan rata-rata industri perbankan yang sebesar 2,31 persen.

Sofyan mengatakan, kenaikan NPL terjadi pada sektor kredit menengah. "Di retail jugaa naik tapi tidak signifikan seperti di sektor menengah," ujarnya.

Kendati penyaluran kredit masih tinggi, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (DPK) atau LDR tercatat sebesar 85,9 persen. "LDR bisa turun sehingga bisa genjot kredit sampai akhir tahun. Kita coba dekati sampai 90 persen LDR-nya pada akhir tahun," ujarnya.

Dari sisi pendanaan, DPK berhasil tumbuh 19,7 persen menjadi Rp 544,27 triliun. Komposisi DPK terbesar adalah deposito atau 46,68 persen dari total DPK. Pada triwulan III, deposito mencapaai Rp 254,07 triliun, sedangkan tabungan sebesar Rp 211,11 triliun dan giro sebesar Rp 79,09 triliun.

BRI pun menggenjot perolehan fee based income untuk meningkatkan laba. Fee based income BRI meningkat 23,8 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada transaksi e-banking yang tumbuh sebesar 51,3 persen. Pertumbuhan tersebut didorong peningkatan jumlah pengguna, jumlah transaksi dan volume transaksi pada ATM, Mobile Banking dan Internet Banking BRI.

Sofyan mengatakan, BRI akan terus mengoptimalkan kinerja e-channel dan e-banking serta meningkatkan cross selling dan integrated marketing.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement