REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Meski ada anggapan pelantikan Presiden Joko Widodo berpengaruh pada transaksi perdagangan pasar modal Senin (20/10), nyatamya pelaku pasar masih rasional dengan memilih pertimbangan faktor regional dan global.
''Pasar bahkan bisa merespon negatif karena ada kekhawatiran mengenai kapabilitas pejabat yang berasal dari partai seperti menteri di pemerintahan sebelumnya. Tapi ini tidak berarti pasar tidak menyukai sosok Joko Widodo,'' tutur Kepala Riset Universal Broker Satrio Utomo.
Ia tak memungkiri, ada pula faktor euforia pemimpin baru. Namun, investor terus memantau setiap kebijakan Jokowi, seperti harga bahan bakar minyak.
Sementara itu analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya melihat penguatan tipis IHSG di hari pertama awal pekan ini karena efek pelemahan dolar. Pelemahan dolar membuat dana yang disimpan dalam dolar dialirkan ke pasar modal.
Persoalan serupa juga terjadi untuk indeks regional. Jika dolar kembali melemah maka potensi penguatan indeks makin besar.
“Menguatnya IHSG 0,23 persen pun dinilai lebih kerena faktor global dan apa yang terjadi di dalam negeri adalah euforia semata,” ujarnya.