Senin 20 Oct 2014 16:41 WIB

Investor Tunggu Langkah Konkret Jokowi

Rep: Agung Vazza/ Red: Julkifli Marbun
Joko Widodo (Presiden RI)
Joko Widodo (Presiden RI)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia 2014-2019, diharapkan mampu terus mengembuskan sentimen positif di kalangan pelaku pasar dan investor.

"Kita berharap efek positif akan berlanjut," ungkap Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, usai meresmikan Konservasi Gedung BI Solo sebagai Heritage, Senin (20/10), di Solo, Jawa Tengah.

Menurutnya, pelaku pasar dan investor terus mengamati rencana-rencana kebijakan pemimpin baru. "Dalam berbagai kesempatan saya bertemu investor asing, pembentukan kabinet dan langkah (kebijakan) konkret, kini menjadi perhatian," ujar Perry.

BI, lanjutnya, jelas akan berkoordinasi dengan pemerintahan baru terkait langkah-langkah ke depan. Salah satunya, meningkatkan daya dukung (ruang) fiskal terhadap ekonomi. Selama ini, ruang fiskal terbatas karena beban subsidi. Ini menurutnya jadi kendala bagi daya dukung fiskal dalam upaya memberi stimulus ekonomi. Maka koordinasi kebijakan moneter dan fiskal sangat diperlukan sehingga sisi moneter tetap stabil dan sisi fiskal sebagai stimulus ekonomi juga membaik.

"Sinergi moneter dan fiskal ini dikuatkan guna menjaga stabilitas moneter sekaligus menambah ruang fiskal sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi," kata Perry.

Efek positif terpilihnya Jokowi sebagai Presiden Indonesia, kata Perry, sudah terlihat sejak proses awal pemilihan. Pergerakan harga saham membaik dan rupiah menguat. "Saat itu confident investor cukup kuat, bahkan tercatat ada capital inflow sampai 15 miliar dolar AS, yang membantu menguatkan rupiah dan saham," ungkapnya.

Namun, ketika terjadi dinamika politik di parlemen, memang muncul banyak pertanyaan di kalangan investor terkait efektifitas kepemimpinan baru Indonesia. Pertanyaan dan keraguan investor itu langsung terjawab ketika Jokowi melakukan safari politik (bertemu dengan Aburizal Bakrie dan Prabowo serta tokoh politik lain). Kepercayaan pelaku pasar dan investor kembali menguat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement