Senin 20 Oct 2014 15:25 WIB

Tiga Tantangan Ekonomi Pemerintah Jokowi

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Joko Sadewo
Jokowi dan Jusuf Kalla di Rumah Transisi, Jakarta Pusat, Ahad (28/9) malam WIB.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Jokowi dan Jusuf Kalla di Rumah Transisi, Jakarta Pusat, Ahad (28/9) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menghadapi sejumlah persoalan ekonomi yang tersisa dari pemerintahan sebelumnya.

Pengamat ekonomi Ahmad Erani Yustika mengatakan ada tiga poin yang harus dilakukan Joko Widodo di bidang ekonomi yakni mengembalikan kedaulatan dan kemajuan ekonomi, keadilan ekonomi dan penguatan ekonomi domestik.

Keadilan ekonomi penting karena kemajuan yang selama ini diraih, menurut Erani, mengorbankan keadilan. Kesenjangan kesejahteraan makin besar terasa.

Sumber daya ekonomi pun harus dikelola sendiri. ''Jikapun membutuhkan asing maka sifatya hanya suplemen,'' kata dia, Senin (20/10).

Pemerintah harus fokus pada nilai tambah produk dan teknologi yang dikembangkan pun harus sesuai basis ekonomi Indonesia yakni pertanian. Ini penting agar pemerataan ekonomi bisa didorong lebih cepat terwujud.

Ia melihat ekonomi Indonesia juga terlalu liberal. Kerja sama dengan asing harus ditinjau ulang. Jika memang tidak menguntungkan, jangan ragu untuk melepas dan ini berlaku untuk semua bidang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement