Kamis 16 Oct 2014 16:15 WIB

Penuhi Kebutuhan, Perumnas Bangun 200 Tower Rusun

Rep: C88/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
rusunawa depok
Foto: depok.go.id
rusunawa depok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Perumnas menggelontorkan program pembangunan 200 tower rumah susun (rusun) guna memenuhi kebutuhan perumahan di Indonesia. Pembangunan ini direncanakan selesai pada 2017 mendatang.

Direktur Utama Perumnas Himawan Arief Sugoto menjelaskan tahun ini perusahaan menargetkan pembangunan 50 unit tower rusun. Hingga Oktober, tower yang telah dibangun mencapai 30 unit yang tersebar di berbagai daerah.

Dikatakan Himawan, total capital expenditure Perumnas pada 2015 mencapai hampir Rp 900 miliar. Pembelanjaan perusahaan dialokasikan antara lain untuk peningkatan kompetensi perusahaan, pengadaan lahan, dan pengembangan bisnis. Di samping itu sekitar 20 persen dari capex tersebut dianggarkan sebagai modal kerja dalam menjalankan proyek.

"Kami melakukan maintain pada beberapa unit rusun dan apartemen yang disewakan," ujarnya.

Direktur Pemasaran Perumnas Muhammad Nawir menjelaskan dari 200 tower yang akan dibangun, 120 di antaranya adalah hasil revitalisasi blok-blok rusun di Jakarta. Ia menuturkan terdapat sedikitnya seratus blok  rusun yang akan direvitalisasi sehingga menjadi 120 tower rusun.

Dalam masterplan pembangunan, blok-blok rusun yang tadinya hanya terdiri atas 4-5 tingkat akan direvitalisasi menjadi tower rusun 20 tingkat. Di samping itu khusus di Jakarta Perumnas akan membangun rang terbuka hijau seluas satu hektar sebagai konsekuensi pengembangan rusun.

Sementara direvitalisasi, Perumnas memberikan bantuan biaya sewa rumah bagi para penghuni rusun. Besaran uang sewa yang dianggarkan bervariasi tergantung lokasi pembangunan. Ia mencontohkan, pembangunan rusun di Sukarame memperoleh kompensasi sewa sepuluh juta rupiah per tahun.

"Jadi kalau pembangunan sampai dua tahun kita berikan Rp 20 juta untuk menyewa rumah sementara," ungkapnya.

Nawir menambahkan Perumnas menerapkan sistem investasi bergulir dalam merealisasikan proyek ini. Proyek dibagi dalam kelompok-kelompok berdasarkan wilayah. Tiap satu kelompok proyek, lanjutnya, umumnya menelan dana Rp 50-80 miliar.

"Contohnya di Cengkareng terdapat delapan tower dalam satu kelompok proyek sedangkan di Medan lima tower jadi bervariasi," jelas Nirwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement