REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Provinsi Jawa Barat (Jabar) berkomitmen mengembangkan ekonomi syariah. Termasuk diantaranya menambah modal untuk Bank Jabar (BJB) Syariah.
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan mengaku, pihaknya berkomitmen mengembangkan karena ekonomi Islami adalah sebuah kewajiban. “Ekonomi syariah ini membawa keberkahan untuk kita semua. Keberkahan membawa kebahagiaan ketika konsisten dengan syariah yang kita yakini,” ujar dia saat acara pembukaan Forum Riset Keuangan Syariah (FRKS) 2014, Selasa (14/10).
Namun sayangnya, diakuinya pangsa pasar (market share) perbankan syariah di Jabar baru sekitar lima persen dari market share keseluruhan perbankan. Untuk itu, Jabar memiliki rencana pengembangan ekonomi syariah seperti menyuntik modal sebesar Rp 400 miliar.
Rencananya di tahun 2015 mendatang ada suntikan modal sebesar Rp 400 miliar. Tambahan dana itu bisa dari banyak pihak, seperti BJB Syariah, Pemerintah Provinsi Jabar, Pemerintah Provinsi Banten. Bahkan pihaknya tidak menutup kemungkinan tambahan modal berasal dari asing seperti Malaysia dan Dubai.
“Jumlah suntikan modalnya juga bisa bertambah sesuai kebutuhan tetapi harus terukur. Jangan sampai kelebihan atau overdosis tetapi tidak maksimal,” katanya.