Senin 13 Oct 2014 13:30 WIB

Ketika Pengusaha Yogya dan Madinah Berkongsi

Rep: Heri Purwata/ Red: Indah Wulandari
ejumlah siswa SMK Islam Terpadu Al Furqon Sanden melihat proses pembuatan keripik sagu di Pundong, Bantul, Yogyakarta, Kamis (4/4). Kegiatan observasi tersebut untuk mengenalkan industri kecil sekaligus menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang diharapkan berman
Foto: Antara
ejumlah siswa SMK Islam Terpadu Al Furqon Sanden melihat proses pembuatan keripik sagu di Pundong, Bantul, Yogyakarta, Kamis (4/4). Kegiatan observasi tersebut untuk mengenalkan industri kecil sekaligus menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang diharapkan berman

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA–Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjalin kerjasama dengan Kadin Madinah Arab Saudi.

“Para pengusaha Madinah bergerak di bidang konstruksi bangunan, perusahaan air minum, pariwisata dan lain-lain. Dengan kata lain, usaha yang ada di sana hampir mirip yang ada di Yogyakarta. Sehingga peluang untuk penanaman modal dari Madinah ke Yogyakarta sangat besar,” kata Ketua Kadin DIY, Gonang Juliastono, Senin (13/10).

Para pengusaha yang tergabung dalam Kadin Madinah, disebutnya, merupakan pengusaha berskala besar. Sehingga Kadin DIY mengharapkan para pengusaha tersebut mau menanamkan modalnya di Yogyakarta.

Para pengusaha Yogyakarta yang dilirik pengusaha Madinah terdiri dari pengusaha industri kreatif,  es krim, fashion batik, fashion busana muslim serta pengusaha makanan dan minuman franchise lokal. Sementara Kadin DIY berharap, pengusaha MAdinah mau berinvestasi ke rumah sakit khusus kanker.

“Saya menginginkan Yogyakarta seperti Singapura menjadi tujuan orang untuk berobat di sana Yogyakarta memiliki banyak Fakultas Kedokteran, sehingga penyediaan SDM tidak mengalami kesulitan. Apalagi kalau Bandara di Kulonprogo sudah jadi, orang yang akan berobat tidak mengalami kesulitan untuk akses ke Yogyakarta,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement