REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara mengatakan rupiah bisa kembali ke level Rp 11.500 terhadap dolar AS. Hal ini bisa terjadi apabila pemerintah baru menerapkan kebijakan proreformasi ekonomi.
"Ya bisa (kembali pada level Rp 11.500) ," kata Mirza akhir pekan ini.
Mirza pun melihat peluang The Fed menaikkan suku bunga bukan hanya tantangan bagi Indonesia. Semua negara emerging market akan terkena dampaknya.
Selain itu, perlambatan ekonomi global juga akan berlanjut. Hal ini salah satunya karena perekonomian di Tiongkok dan Eropa masih mengalami perlambatan.
"Yang meningkat sekarang hanya Amerika sama Inggris. Jadi kalau kita lihat lebih detail ekonomi Indonesia apa yang melambat ya ekspor-impor cukup dalam dan impor juga melambat. Kalau ekspor melambat ya itu karena Cina melambat, Eropa melambat jadi ekspor melambat. Kalau impor memang melambat karena harus kurangi defisit kalau tidak makin besar," kata Mirza.