REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Lalu lintas kargo udara global diramalkan akan berlipat ganda dalam 20 tahun ke depan, menikmati pertumbuhan tahunan sebesar 4,7 persen ketika perdagangan internasional meningkat setelah lama stagnasi. Prediksi itu disampaikan raksasa kedirgantaraan Boeing AS memprediksi hal itu pada Selasa (7/10).
Operator-operator penerbangan besar sangat terpukul oleh krisis keuangan global pada 2008 dan, meskipun "rebound" (berbalik naik) pada 2010, lalu lintas kargo udara di seluruh dunia tetap datar dalam beberapa tahun terakhir.
Tetapi Boeing, dalam Proyeksi Kargo Udara Dunia (World Air Cargo Forecast) dua tahunan yang dirilis pada pameran industri di Seoul, mengatakan lalu lintas telah tumbuh 4,4 persen pada Januari sampai Juli tahun ini.
"Kami melihat tanda-tanda kuat dari pemulihan karena tingkat lalu lintas angkutan udara terus menguat setelah beberapa tahun stagnasi," kata Randy Tinseth, wakil presiden pemasaran di Boeing Commercial Airplanes.
"Pasar kargo udara kini sedang berkembang pada hampir tingkat jangka panjang," ia mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Laporan itu memprediksi lalu lintas kargo antara Asia dan Amerika Utara, serta Asia dan Eropa akan terus mendominasi pasar, meskipun pertumbuhan tercepat akan terjadi di intra Asia dan volume domestik Tiongkok.