Kamis 25 Sep 2014 17:16 WIB

Kementerian ESDM Lelet Menghitung, Newmont Jadi Telat Bayar Jaminan

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Sejumlah alat berat mengangkut material di tambang Batu Hijau milik PT. Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) di Kecamatan Sekongkang, Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB, Kamis (28/2).
Foto: FOTO ANTARA/Ahmad Subaidi/Koz/Spt/13.
Sejumlah alat berat mengangkut material di tambang Batu Hijau milik PT. Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) di Kecamatan Sekongkang, Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB, Kamis (28/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walaupun telat akhirnya PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) menyetorkan jaminan kesungguhan pembangunan smelter senilai 25 juta dolar AS. Padahal, seharusnya PT NNT beri dana jaminan pada Jumat lalu, sedangkan dana tersebut diberikan pada Rabu (24/9).

Namun, keterlambatan itu juga merupakan kesalahan Kementerian ESDM karena leletnya menghitung kuota ekspor PT NNT. Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM R Sukhyar mengatakan, jaminan kesungguhan akhirnya telah disetor ke Bank Mandiri.

''Jaminan kesungguhan yang diberikan digabung sama Freeport,'' kata dia di Ditjen Minerba, Kamis (25/9) siang. Menurut Sukhyar, jaminan kesungguhan telat karena pihaknya meminta terlambat. Pasalnya, pihaknya membutuhkan waktu lama untuk menghitung kuota ekspor konsentrat.

Alasannya, Freeport sempat menginginkan untuk menggunakan kapasitas smelter secara keseluruhan. Artinya, ada kemungkinan PT NNT tidak mendapatkan jatah kuota smelter Freeport.

Setelah kepastian didapat baru PT NNT diminta menyetorkan jaminan kesungguhan. Sukhyar mengatakan, apabila PT NNT ingin menambah kuota bisa kerja sama dengan pihak lain. Dia membebaskan PT NNT untuk bekerja sama dengan pihak manapun. Dalam hal ini pemerintah tidak harus turun tangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement