REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Asuransi Syariah (AASI) siap meluncurkan produk bersama asuransi mikro syariah yaitu 'si Bijak'. Asuransi ini menyasar kelas menengah ke bawah dan peresmian (soft launch) dilakukan pada akhir September 2014.
Ketua Bidang Antar Lembaga, Media dan Komunikasi AASI, Erwin Noekman mengatakan, pihaknya akan menguji coba dulu produk ini di pasaran. Targetnya, AASI bisa menggandeng komunitas seperti Baitul Mal-Tanwiil (BMT) hingga pegadaian syariah yang notabene memiliki banyak anggota.
Sehingga, komunitas ini dapat memasarkan dan mengajak anggotanya untuk bergabung dengan Asuransi Si Bijak ini. Dengan kontribusi yang sangat terjangkau dan manfaat yang cukup memadai diharapkan produk ini mampu menjawab kebutuhan seluruh lapisan masyarakat akan perlindungan dan santunan yang diperlukan dalam menjalankan kelangsungan hidup dan usahanya.
Sementara itu, Ketua Umum AASI, Adi Pramana mengatakan, penjualan produk ini dilakukan secara bersama yaitu melalui Konsorsium Asuransi Mikro Syariah (KAMS) sesuai dengan prinsip syariah. KAMS ini terdiri dari 28 perusahaan atau unit usaha syariah (UUS).
“Konsorsium besar ini terdiri dari anggota AASI yaitu 19 perusahaan atau unit asuransi syariah umum, enam perusahaan atau unit syariah jiwa dan tiga unit syariah perusahaan reasuransi,” katanya.
Para anggota, kata dia, sepakat untuk menunjuk Jasindo Takaful dan Amanah Gita sebagai leader untuk masing-masing bidang.
Namun AASI, kata dia, tetap membuka kesempatan bagi perusahaan atau unit syariah lainnya untuk bergabung dan berpartisipasi dengan KAMS si-Bijak ini. Pihaknya memilih menggunakan mekanisme KAMS karena perusahaan asuransi syariah maupun UUS belum memiliki pengalaman mengelola asuransi mikro. “Nah, disini kita kerja sama dengan provider menangani asuransi mikro,” ujarnya.