REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 menjadi momentum penting untuk mengasah visi Indonesia terhadap integrasi kawasan Asia Tenggara, kata Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri I Gusti Agung Wesaka Puja.
"Meskipun Indonesia adalah negara terbesar di kawasan Asia Tenggara, tetap membutuhkan ASEAN sebagai lingkaran terdekat Indonesia, di mana stabilitas ASEAN sangat berpengaruh terhadap stabilitas nasional," katanya di Yogyakarta, Senin.
Pada seminar "Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015" dalam rangka "launching" Program Studi Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia (UII), ia mengatakan seperempat volume perdagangan Indonesia terhubung dengan negara-negara di Asia Tenggara.
Menurut dia, persaingan dalam dinamika globalisasi dan politik internasional yang semakin ketat merupakan tantangan utama bagi ASEAN untuk terus berpacu dan mengambil peran penting sebagai salah satu aktor utama di dalamnya.
"Dalam konteks itu implementasi MEA pada 2015 menjadi salah satu upaya ASEAN untuk meningkatkan daya saing kawasan," katanya.