Senin 22 Sep 2014 17:53 WIB

Negara Maritim, Anggaran Kelautan Sangat Minim

Rep: C88/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
 Yugi Prayanto (kiri), dan Ahmad Mukhlis Yusuf dalam Focus Group Discussion bertajuk “Bedah Roadmap Sektor Kelautan dan Perikanan Kadin untuk Pemerintah
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Yugi Prayanto (kiri), dan Ahmad Mukhlis Yusuf dalam Focus Group Discussion bertajuk “Bedah Roadmap Sektor Kelautan dan Perikanan Kadin untuk Pemerintah", Jakarta, Senin (22/9). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menargetkan pada periode 2015-2019 pertumbuhan sektor perikanan mencapai tujuh persen per tahun. Wakil Ketua Umum Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto optimistis target itu dapat tercapai.

Hilirisasi perikanan, katanya, menjadi kunci penting dalam meningkatkan pertumbuhan sektor perikanan. Sayangnya ada beberapa hal yang menjadi ganjalan terhadap potensi kelautan di Indonesia.

Keterbatasan anggaran di Kementrian Perikanan dan Kelautan juga menjadi salah satu yang mengganjal pengembangan potensi kelautan.Ia membandingkan, anggaran negara untuk sektor perikanan ada di kisaran Rp 6-7 triliun per tahun.

Sedangkan anggaran di sektor pertanian mencapai Rp 20 triliun per tahun. Kementrian Kelautan dan Perikanan telah menyusun program pembangunan kelautan sampai 2025.

Menurut Ketua Sekretariat Dewan Kelautan Indonesia, Asrul program tersebut yang selama ini menjadi acuan KKP untuk menentukan target pertumbuhan. "Selama ini PDB perikanan dan kelautan selalu mengalami kenaikan," jelasnya.

Pada 2013, sumbangan PDB perikanan ada di kisaran lima persen. Untuk 2014, PDB dari perikanan dan kelautan tumbuh menjadi 6,7 persen.

Ia berharap pemerintahan baru kelak dapat semakin menggali potensi sektor kelautan. Total potensi perikanan dan kelautan Indonesia ditaksir mencapai Rp 1,2 triliun dolar AS.

Selama ini transportasi kelautan dan pengaturan tata kelola di laut belum diatur secara maksimal. Ke depannya, pemerintahan yang baru diharapkan dapat mengaturnya dengan lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement