Ahad 21 Sep 2014 16:26 WIB

Omzet Pedagaian di Terandam Padang Capai Rp 140 Miliar per Bulan

Pegadaian
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pegadaian

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Boleh jadi ini pegadain paling sukses di wilayah di luar Pulau Jawa. Transanksi bulanan PT Pegadaian (Persero) Cabang Terandam, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), terus mengalami peningkatan terutama pada perhiasan emas, yang membuat omzetnya naik hingga mencapai Rp40 miliar per bulan.

"Peningkatan ini bisa sampai 10 persen per bulan, namun pada bulan puasa (Ramadhan) kemarin mencapai 50 persen," kata staf penjualan kantor Pengadaian Cabang Terandam, M. Qasim Rahman, saat dihubungi di Padang, Ahad (21/9).

Ia menjelaskan transaksi ini dikarenakan tingginya angka permintaan penggadaian, sedangkan untuk pelelangan terhadap barang yang tidak ditembus sangat jarang terjadi. Sementara, jumlah tertinggi penggadaian tetap pada perhiasan, selanjutnya diikuti dengan kendaraan bermotor dan barang elektronik.

Ia menyebutkan kenaikan ini juga terasa pada Kredit Angsuran Sistem Fidusia (KREASI) merupakan pinjaman untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). "Kenaikan terhadap kreasi ini bisa mencapai lima persen per bulannya, disebabkan banyaknya masyarakat yang memilih membuka usaha kecil-kecilan untuk memperbaiki kehidupannya," katanya.

Ia menyebutkan Pengadaian masih menjadi pilihan masyarakat untuk mendapatkan dana pinjaman karena baik dari nilai jual maupun biaya perawatan relatif aman. Ia menjelaskan sepanjang tahun, jumlah barang yang tidak ditebus oleh nasabah relatif kecil, sekitar 0,1 persen. "Rata-rata dilunasi semua," katanya.

Seorang nasabah Pegadaian, Amir Mahmud (50) mengatakan dirinya lebih memilih menggadaikan barang ke Pegadaian daripada menjual barang yang ada.

"Dari pada saya jual, lebih baik digadaikan. 'Kan bisa ditebus lagi. Kalau dijual, belum tentu nanti sanggup beli lagi," katanya.

Ia menggadaikan kalung emas milik istrinya, berupa kalung, untuk menambah modal usahanya yang menjual barang kelontong. "Saya buka usaha menjual barang kelontong di rumah, rencana mau nambahi modal sekitar Rp4 juta. Selain itu juga cari-cari peluang di pasar raya walau harus berdagang keliling dulu," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement