Rabu 17 Sep 2014 21:58 WIB

Subsidi Listrik Turun Industri Harus Siap-siap

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Erdy Nasrul
Petugas melakukan pemeriksaan rutin di Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan Gas (PLTGU) Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (4/9).(Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Petugas melakukan pemeriksaan rutin di Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan Gas (PLTGU) Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (4/9).(Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penurunan subsidi listrik secara drastis akan mengakibatkan beban biaya untuk kalangan industri semakin meningkat. Pasalnya, dengan adanya penerapan perubahan secara otomatis enam golongan pelanggan yang sudah tidak disubsidi akan kena batunya.

Pengamat Energi Fabby Tumiwa berpendapat, dengan penurunan subsidi tersebut industri harus siap-siap dengan perubahan tarif listrik.

Fabby berpandangan, dengan kenaikan tarif listrik enam golongan secara bertahap  pada 2014, maka penurunan subsidi listrik merupakan hal yang wajar.

Dia berpesan, pemerintah harus mengawasi kinerja keuangan PLN. Pasalnya, dengan penurunan subsidi tersebut jangan sampai keuangan perusahaan pelat merah itu memburuk.

Selain itu, kata dia, perlu ada mekanisme pengendalian biaya pokok produksi (BPP) PLN oleh pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement