Selasa 16 Sep 2014 20:55 WIB

Kebijakan J Trust Pengaruhi Sentimen Investor

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Chief Executive J Trust, Nobuyoshi Fujisawa
Foto: bloomberg.com
Chief Executive J Trust, Nobuyoshi Fujisawa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Meski ada ekspektasi tambahan modal setelah dibeli J Trust, investor akan menunggu perkembangan Bank Mutiara (BCIC). Pergerakan nilai saham BCIC juga akan tergantung sentimen investor atas kebijakan pemegang saham baru nantinya.

Dimilikinya BCIC oleh pemilik baru J Trust menimbulkan ekspektasi adanya tambahan modal setidaknya hingga batas minimal rasio kecukupan modal (CAR) yang ditetapkan BI, delapan persen. Walau tambahan modal harus dilakukan dengan menerbitkan saham baru yang pembelinya adalah pemilik baru juga.

Analis Recapital Securities Agustini Hamid mengatakan analisis fundamental akan menentukan harga saham BCIC. Ia melihat faktor yang nampaknya berpengaruh untuk BCIC saat ini adalah supply and demand sebab masih ada persoalan yang disisakan BCIC sebelumnya.

''Harga yang laik belum bisa dianalisisi saat ini karena memang investor juga menunggu dulu,'' kata Agustini, Selasa (16/9).

Mengenai harga yang mungkin ditawarkan J Trust untuk membeli Bank Mutiara, ia mengatakan kemungkinan di bawah rata-rata. Hitungan wajar harga jual bank rata-rata saat ini sekitar dua hingga tiga kali to book value-nya. Untuk bank dengan performa baik bahkan hingga empat sampai lima kali to book value.

Isu pembatasan asing menurut Agustini nampaknya belum bisa berlaku di perbankan karena ketertarikan investor asing masih sangat tinggi atas pasar di Indonesia. Selain karena jumlah penduduk yang besar, pasar perbankan yang konsevatif dan aman juga menjanjikan pendapatan yang besar.

''Apalagi ada gerakan menabung. Produk perbankan akan sangat dibutuhkan dan jadi yang pertama dikenal sebelum pasar modal,'' kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement