Ahad 14 Sep 2014 21:45 WIB

Pengusaha Kuliner Beralih ke Gas Pipa

 Saluran pipa gas alam milik PGN yang digunakan warga Rusanawa Bidaracina untuk memasak, Jakarta, Senin (25/8).(Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Saluran pipa gas alam milik PGN yang digunakan warga Rusanawa Bidaracina untuk memasak, Jakarta, Senin (25/8).(Republika/ Yasin Habibi)

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pengusaha kuliner yang ada di Jakarta lebih memilih menggunakan gas pipa milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) ketimbang memakai gas elpiji. Lantaran, lebih praktis dan tidak repot sekaligus lebih menguntungkan menggunakan gas pipa.

 

Manager rumah makan Garuda Sabang, Jakarta Pusat, Regar, mengatakan sejak awal berdiri 2008 sudah menggunakan gas pipa. Pasalnya, lebih praktis dan mudah dioperasikan.

 

"Dari awal pakai gas alam, karena kita banyak tungku dan kami juga beroperasi selama 24 jam. Kalau elpiji kan cepet habis dan susah dicari kalau misalnya abisnya tengah malah," ujar Regar.

 

Dia mengimbau restoran di Jakarta untuk menggunakan gas pipa ketimbang gas elpiji. Lantaran, lebih praktis dan lebih gampang dioperasikan.

 

"Lebih untung dipakai daripada gas elpiji. Kami kurang lebih 6 tahun pakai gas alam dan tidak mengalami kendala apa-apa," ujarnya.

 

Hal yang sana juga dilakukan Restoran Sate Khas Senayan Tanah Abang. Gas berlangganan ternyata jadi pilihan mereka. "Pake tabung nih. Jadi pakai gas alam, bukan gas elpiji yang tabung. Kalau tabung kan kita was-was nih, takut kenapa-kenapa, takut bocor regulatornya terus bisa kenapa-kenapa. Lagipula, tabung lebih mahal. Kalau pakai gas PGN lebih murah," ujar Manajer Sate Khas Senayan Tanah Abang Purwanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement