Jumat 12 Sep 2014 12:15 WIB

Menurut Menkeu, Efek Kenaikan Elpiji Sangat Kecil

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Indira Rezkisari
  Pekerja menata tabung elpiji (liquified petroleum gas/LPG) 12 kg di di salah satu agen gas elpiji di Jakarta Timur, Selasa (9/9).   (Republika/ Yasin Habibi)
Pekerja menata tabung elpiji (liquified petroleum gas/LPG) 12 kg di di salah satu agen gas elpiji di Jakarta Timur, Selasa (9/9). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Chatib Basri meyakini bahwa kenaikan harga elpiji 12 kilogram (kg) tidak berdampak signifikan pada inflasi. Terlebih, menurutnya, kenaikannya tidak besar.

Ia mencontohkan, ketika pemerintah memutuskan harga naik sekitar 60 persen, inflasi yang diperkirakan  terdampak sekitar 0,2 persen. Dengan kenaikan Rp 1.500 per kg untuk kenaikan elpiji 12 kg, maka inflasi diperkirakan lebih kecil.

"Hampir tidak kehitung," katanya usai rakernas Akutansi dan Pelaporan Keunagan Pemerintah tahun 2014, Jumat (12/9).

Menkeu pun memprediksi tahun ini inflasi akhir tahun terjaga 5,3 persen. Mayoritas pengguna elpiji 12 kilogram pasalnya dianggap masyarakat menengah atas dan mampu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement