Kamis 11 Sep 2014 10:26 WIB

Kota Santri Pikat Investor Jepang

Rep: C 54/ Red: Indah Wulandari
  Helikopter milik TNI terbang dalam uji coba jelang latihan gabungan TNI di Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (29/5).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Helikopter milik TNI terbang dalam uji coba jelang latihan gabungan TNI di Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (29/5). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID,SITUBONDO—Potensi perekonomian Kabupaten Situbondo , Jawa Timur memikat investor asal Jepang.  Salah satunya potensi sumber daya pesantren yang bisa dikembangkan.

“Tapi syaratnya, pelabuhannya harus besar, agar cukup untuk kapal-kapal besar,” ujar Atase Perdagangan Jepang untuk Indonesia Horyu Matsuzaki, berbicara di hadapan Bupati Situbondo Dadang Wigiarto dan sejumlah pejabat teras Situbondo, Rabu (10/9) malam.

Menurut Matsuzaki, jika Situbondo berhasil membangun bandar perniagaan di wilayah perairannya, pembangunan perekonomian kabupaten berjuluk Kota Santri tersebut niscaya akan pesat. Menurut dia, Situbondo bisa langsung mengangkut hasil industrinya, baik ke bagian barat maupun timur Indonesia.

Memiliki panjang pantai 150 kilometer dengan kedalaman perairan pantai 20-30 km, Situbondo merupakan lokasi yang cocok untuk bersandarnya kapal-kapal besar.  

Dibandingkan kondisi perairan di pesisir pantai utara Jawa lain, perairan Situbondo juga lebih tenang, sehingga jauh dari risiko gangguan cuaca. Meski begitu, sementara Situbondo mengupayakan insfrastruktur penunjang, Matsuzaki menyampaikan, pihaknya akan mulai menawarkan Situbondo kepada para investor Jepang.

“Di Indonesia ada kurang-lebih 160 perusahaan Jepang. Mereka sekarang sedang mencari-cari tempat untuk berinvestasi,” kata dia.

Dadang meyakinkan Matzukai dan rombongan, bahwa Situbondo memiliki berbagai potensi ekonomi yang bisa menampung investasi. Dadang mengambarkan, lebih dari separuh luas wilayah Situbondo belum termanfaatkan  untuk kegiatan perekonomian.

“Tapi kami sudah kewalahan meminta permintaan. Itu artinya hal tersebut adalah potensi yang belum tergarap,” ujar Dadang.

Selain itu, menurut Dadang, masih banyak potensi lainnya, seperti pertambangan dan industri pariwisata. Dia menambahkan, sumberdaya manusia di Situbondo melimpah dan kompetitif.

“Di Situbondo ini banyak pesantren. Pesantren itu masing-masing punya SMK yang lulusannya siap pakai,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement