Jumat 05 Sep 2014 01:50 WIB

Proyek Arun Prioritaskan Gas Untuk Aceh

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Badan pengawas Pertamina mengecek jaringan pipa gas milik Pertamina Gas
Foto: Indomigas
Badan pengawas Pertamina mengecek jaringan pipa gas milik Pertamina Gas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek Arun LNG memprioritaskan  penyediaan gas  untuk industri hilir, termasuk  PLN , sekitar  Aceh. Prioritas ini dilakukan agar kekurangan daya listrik di Aceh dapat tertanggulangi.

Presiden Direktur  PT Pertamina Gas Hendra Jaya mengatakan, proyek ini  dibangun  untuk menghidupkan  industri  di Aceh yang tidak optimal produksinya  karena kekurangan pasokan gas. Proyek Arun yang akan segara  melakukan komisioning (uji coba) pada bulan Oktober akan menghidupkan Zona Industri  Lhokseumawe dan sekitarnya (ZILS).

“Jadi kehadiran Proyek Arun ini pastilah bermanfaat bagi masyarakat Aceh,” ujarnya, seperti dikutip dari rilis, Kamis (4/9) sore.  Sejumlah industri yang kini kurang maksimal produksinya seperti Pupuk Iskandar Muda,  Asean Aceh Ferilizer (AAF),  Kertas Karf Aceh (KKA) dan Humpus  Aromatik, akan bisa bangkit.

Karena  Proyek Arun itu akan memasok gas dari hasil kilang Arun.  Bahkan  Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara  juga terbuka untuk mengembangkan kawasan  industri baru di luar Migas.

Hendra juga meyakinkan, pihaknya sangat terbuka  untuk mendiskusikan  dengan seluruh pemegang kepentingan di Aceh. Khususnya mengenai bagaimana mengoptimalkan Proyek Arun ini  untuk mendorong perekonomian  di Aceh. 

Pertagas sendiri sebagai induk PT Perta Arun Gas, menginginkan adanya partisipasi  publik dalam mengoptimalkan proyek Arun  untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh.

Proyek  regasifikasi Arun ini terintegrasi dengan pipanisasi Arun-Belawan  sepanjang 350 Km dengan kapasitas  400 MMSCFD.  Selain Aceh,  Kilang Arun itu nantinya juga akan memasok gas bagi Medan,  Sumatera Utara.

Sampai kini kemajuan proyek  mencapai 95 persen, sehingga di pastikan bulan Oktober akan onstream untuk uji coba (comisioning). Kilang Arun ini akan menjamin ketersediaan pasokan  gas di Aceh secara berkelanjutan, karena LNG yang diregasifikasi bisa didatangkan dari berbagai sumber. “Jadi stakeholder di Aceh tak perlu khawatir. Kami akan berusaha maksimal untuk industri di Aceh,” tegas Hendra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement