Kamis 04 Sep 2014 06:44 WIB

Wall Street Bervariasi karena Sektor Teknologi Turun

Penanda Wall Street, New York, Amerika Serikat.
Foto: blog.doostang.com
Penanda Wall Street, New York, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham di Wall Street ditutup bervariasi pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena penurunan Apple dan beberapa saham teknologi lainnya mengimbangi harapan untuk resolusi konflik Ukraina.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 10,72 poin (0,06 persen) menjadi 17.078,28.

Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 1,56 poin (0,08 persen) menjadi 2.000,72, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 25,62 poin (0,56 persen) menjadi 4.572,57.

Apple merosot lebih dari empat persen di tengah berita bahwa peretas telah mencuri foto-foto mesra dari selebriti pengguna iPhone dari sistem iCloud-nya. Para analis juga mengutip aksi ambil untung menjelang peluncuran iPhone baru yang diharapkan pada 9 September.

Anggota Nasdaq lainnya, Priceline turun 1,6 persen dan Facebook turun 1,1 persen.

Para analis mengatakan sentimen pasar terangkat oleh berita tentang rencana perdamaian potensial untuk Ukraina antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Petro Poroshenko.

Namun, Presiden AS Barack Obama mengatakan itu "terlalu dini untuk mengatakan" jika perjanjian tersebut akan bertahan.

Delta Air Lines turun 5,2 persen karena menurunkan proyeksinya untuk pendapatan unit penumpang kuartal ketiga. American Airlines jatuh 3,4 persen dan United Continental kehilangan 1,9 persen.

Jaringan Farmasi CVS melonjak 0,8 persen karena mengumumkan bahwa mereka telah berhenti menjual produk tembakau sebulan lebih cepat dari jadwal, dan menamai dirinya CVS Health.

Perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan General Dynamics naik 1,9 persen setelah memperoleh kontrak 3,5 miliar pound (5,8 miliar dolar AS) dari pemerintah Inggris untuk pengadaan hampir 600 kendaraan lapis baja baru.

Komponen Dow, Home Depot, turun untuk hari kedua berturut-turut, kali ini dengan 2,4 persen, setelah mengatakan sedang menyelidiki kemungkinan upaya untuk meretas sistem komputernya yang mungkin telah menargetkan data pelanggan.

Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS turun menjadi 2,41 persen dari 2,42 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun merosot menjadi 3,16 persen dari 3,17 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement