REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Victoria Internasional Tbk menargetkan masuk Buku III pada 2018 dengan menjalankan rencana dan mencapai target bisnis dengan beberapa aksi korporasi. "Kami targetkan di 2018 akhir, kami jadi Buku III. Dari pendanaan internal, akumulasi profit dan juga beberapa corporate action," kata CEO Bank Victoria Eko Rachmansyah Gindo di Jakarta, Senin (25/8).
Eko mengatakan, aksi korporasi seperti melepas saham baru melalui Penawaran Umum Terbatas atau right issue, akan dilakukan pada 2015, 2016 dan 2017, meskipun hal tersebut sangat tergantung pada situasi dan kondisi pasar. Eko berharap, pemerintah baru dapat menciptakan ekonomi yang kondusif, sehingga dunia perbankan bisa tumbuh positif.
"Positif lah, kami kan perbankan, kalau situasi ekonominya kondusif, pasti enak, kami bisa growing. Harusnya positif karena pemilunya demokratis, bagus," ujar Eko.
Menurut data dari Bank Victoria, bank Buku II ini memiliki pertumbuhan kinerja stabil dalam beberapa tahun terakhir, yang dapat dilihat dari pertumbuhan Total Aset Konsolidasi yang meningkat 33 persen year on year (yoy), yakni Rp 14,4 triliun pada 2012 menjadi Rp 19,2 triliun pada 2013.
Angka tersebut terus meningkat hingga 2014, di mana Total Aset Konsolidasi mencapai Rp 20,3 triliun per Juni 2014, yang ditunjang oleh meningkatnya Total Kredit dan Pembiayaan Syariah sebesar 44,9 persen yoy, yakni Rp 7,8 triliun pada 2012 menjadi Rp 11,3 triliun pada 2013 dan Rp 12,3 triliun hingga Juni 2014. Sementara itu, total Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 31,3 persen, yakni Rp 11,5 triliun pada 2012 menjadi Rp 15,1 triliun pada 2013 dan hingga Juni 2014, total DPK Bank Vistoria sebesar Rp 15,6 triliun.