REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Juru Bicara PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Irwan Andri Atmanto mengatakan pihaknya siap memperluas infrastruktur gas bumi untuk mendukung percepatan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) di sektor transportasi.
"Upaya tersebut dilakukan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi beban subsidi di sektor transportasi yang semakin membebani APBN," kata Irwan dalam Workshop Kesiapan Industri Automotif Nasional dalam Mendukung Program Konversi BBM ke BBG yang diselenggarakan Forum Wartawan Industri di Bandung, Jumat (22/8).
Irwan mengatakan, sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengamanatkan PGN menjadi lokomotif program konversi ke BBG di tahun 2012, PGN terus membangun fasilitas pengisian bahan bakar gas baik melalui SPBG maupun Mobile Refueling Unit (MRU). Saat ini, kata dia, PGN telah melayani 14 SPBG, mengoperasikan sendiri 1 SPBG di Pondok Ungu, Bekasi serta 3 fasilitas MRU di wilayah DKI Jakarta.
Menanggapi adanya tuntutan konversi ke BBG di sektor transportasi ini, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Noegardjito mengatakan, industri automotif akan menyambut baik jika pemerintah mengeluarkan kebijakan kepada produsen mobil agar memproduksi kendaraan berbahan bakar ganda.
Sementara itu, Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjelaskan, pemerintah terus berusaha untuk mempercepat program konversi BBM ke BBG. Langkah yang dilakukan adalah memperluas pembangunan SPBG dan mewajibkan penggunaan konverter kit bagi kendaraan bermotor, sehingga pengguna BBG terus meningkat.