Jumat 22 Aug 2014 16:00 WIB

Laba Bersih Bukit Asam Tumbuh 33 Persen

Rep: Friska Yolandha/ Red: Mansyur Faqih
Karyawan PT Bukit Asam memerlihatkan batu bara
Foto: reuters
Karyawan PT Bukit Asam memerlihatkan batu bara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sampai dengan semester pertama 2014, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan laba bersih senilai Rp 1,16 triliun. Laba perseroan tumbuh 33 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan dikontribusi dari operasi penambangan dan penjualan dari batu bara periode Januari hingga Juni 2014. Penjualan hingga Juni mencapai 8,83 juta ton atau meningkat 101 persen dibandingkan Juni tahun sebelumnya. 

"Harga jual rata-rata tertimbang batu bara periode ini mengalami kenaikan 17 persen menjadi Rp 621.792 per juta ton," kata sekretaris perusahaan Joko Pramono, Jumat (22/8).

Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, PTBA mencatat volume produksi sebesar 7,7 juta ton. Volume ini meningkat 16 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Tingkat produksi ini dicapai dengan nisbah kupas penambangan rata-rata sebesar 4,07 lebih rendah dibandingkan Juni tahun sebelumnya.

Pembelian pihak ketiga oleh anak perusahaan tercatat sebesar 1,06 juta ton. "Sehingga, volume produksi dan pembelian batu bara sebesar 8,76 juta ton atau naik tujuh persen," kata Joko.

Perseroan memproyeksikan peningkatan kapasitas Pelabuhan Tarahan selesai pada akhir 2014. Dengan meningkatnya kapasitas menjadi 25 juta ton, kapasitas angkutan kereta api direncanakan sudah akan mencapai 17,9 juta ton. 

Saat ini PTBA telah menerima 600 unit gerbong baru. Sehingga total gerbong yang dioperasikan mencapai 3.071 unit. Dengan jumlah tersebut, perseroan mampu mengangkut batu bara sebanyak 22 juta ton pada 2015.

Pada semester kedua, PTBA akan menyelesaikan pembangunan PLTU Banjarsari 28.110 megawatt di Lahat Sumatra Selatan. PLTU ini akan menyerap batu bara PTBA sebesar 1,4 juta ton per tahun.

Untuk PLTU Banko Tengah 28.620 megawatt di mulut tambang saat ini prosesnya sudah sampai financial closure. Diharapkan proses konstruksi EPC dimulai di semester kedua. 

Konstruksi memerlukan waktu sekira tiga tahun. Sehingga, PLTU ini akan beroperasi pada 2017.

Investasi pembangunan PLTU Banko Tengah mencapai 1,6 miliar dolar AS. Pembangunan PLTU akan bekerja sama dengan China Huadian (CHD) dengan porsi kepemilikan PTBA sebesar 45 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement